Selasa, 16 Juli 2019

[Review Event] Road To Republic IoT 2019 Kota Semarang


Semarang jadi salah satu kota yang disinggahi diantara 5 kota yang didatangi acara yang diorganisasi oleh Makestro yang berkolaborasi dengan Kominfo ini. Pelaksanaannya sendiri dilakukan selama dua hari, yakni sesi seminar dan workshop.

Sabtu pagi (13 Juli), acara yang mengusung tema Artificial Intelligence and Internet Of Things atau AIOT ini dilaksanakan di Wisma Perdamaian. Kami sendiri hanya mengikuti hari pertama yang banyak diisi pengetahuan tentang IOT dan implementasinya hingga masa depan teknologi ini dikemudian hari. Sedangkan hari kedua, Minggu (14 Juli), kami pikir itu lebih diperuntukkan bagi para makers dan developer.

Semarang jadi tuan rumah

Semarang tidak sendiri menjadi tuan rumah penyelenggaraan roadshow IOT ini. Ada Medan dan Bali yang lebih dulu, Semarang Kota ketiga, kemudian dilanjut Malang (27-28 Juli) dan Bandung (3-4 Agustus).


Acara dibuka oleh perwakilan Dinas Kominfo Jawa Tengah yang diwakili Ibu Ratna Dewajati, selaku Sekretaris Diskominfo Jateng. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan terima kasih terpilihnya Semarang menjadi salah satu kota acara ini. 'Kami senang Semarang jadi tuan rumah.'

Peserta yang mengikuti acara ini, terutama sesi workshop dan mengirimkan produknya dapat membantu provinsi Jawa Tengah menyelesaikan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan teknologi.

Bahkan beliau akan mengajak peserta yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan berdikari Jawa Tengah. Pertemuan ini diharapkan tidak berhenti di sini.

Sesi diskusi


Diantara pembicara yang duduk di depan, ada satu pembicara lokal yang mungkin sebagian peserta yang hadir mengenalnya. Mas Rofiq Cahyo Prayogo yang akan berbicara di sesi berikutnya dengan membawa Si Robo, produk buatan bersama rekannya yang mengembangkan teknologi IoT.

Lainnya, ada Aris Kurniawan (Kasubdit Pemberdayaan Kapasitas TIK, Kominfo), Ibu Ratna masih melanjutkan ikut diskusi, dan Pak Teguh Prasetya, ketua Asosiasi IoT Indonesia. Kami baru tahu ada Asosiasi ini di Indonesia.

Sesi ini benar-benar dimanfaatkan dengan berdiskusi antara pembicara dan peserta yang hadir. Materi sebenarnya baru dapat didengarkan pada sesi pak Teguh dan mas Rofiq setelah sesi ini.

Dari apa yang kami tangkap, fungsi IoT seharusnya dapat mempercepat dan memudahkan layanan publik. Teknologi IoT menjawab pertanyaan dari permasalahan yang ada selama ini.

Melihat potensi IoT untuk Developer dan Makers


Bagian sesi ini diisi oleh pak Teguh yang menerangkan perubahan IoT hingga tahun 2022. Bagaimana tantangannya, industrinya hingga mengubah mindset tentang IoT yang dapat mempermudah.

IoT termasuk salah satu dari 8 teknologi yang muncul di era disruptip sekarang ini bersama AI, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Drones Blokchain, 3D Printing, dan Robotic.

Menurut beliau, jangan ragu untuk meniru. Seperti Jepang yang meniru Amerika, Korea meniru Jepang dan China yang meniru dunia. Meniru bukan mencontek.

Tentu saja, sesi ini sangat panjang untuk diceritakan dalam satu halaman. Semoga kami bisa membawa di halaman berikutnya. Selain berbicara IoT, beliau mengenalkan tentang Asosiasi IoT Indonesia yang sudah ada sejak tahun 2015.

Si Robo, robot edukasi IoT untuk Anak Sekolah


Kami baru tahu tentang si Robo di acara ini. Semarang punya Makers dan Developer yang tak kalah dengan kota-kota lainnya. Mengambil sesi setelah makan siang, mas Rofiq bukan saja mengenalkan produk yang telah dibuat dan sudah banyak digunakan ini, tapi juga langsung mengajak peserta terlibat.

Robot edukasi ini berbasis Android dengan pemrograman Blok berbahasa Indonesia. Selengkapnya tentang Si Robo ini bisa dilihat via website sirobo.id.

Berkenalan dengan AIoT

AIoT adalah Artificial Intelligence and Internet of Things. Sesi bagian akhir ini dibawakan oleh dua pembicara dari penyelenggara, yaitu Makestro. Perkembangan dan potensi IoT sangat besar hingga beberapa tahun kemudian.


Keduanya yang berasal dari Bandung dengan menampilkan banyak portofolio yang membuat kami terkagum-kagum. Makestro sendiri merupakan komunitas yang diinisiasi DycodeX.

Sedangkan DycodeX sendiri adalah startup yang bergerak pada bidang hardware yang arahnya ke Internet of Things. Dalam persentasinya, mereka telah membuat banyak produk seperti SmartTernak, AITrash, Batik Analyzer dan lainnya.

Makestro pada intinya mendukung para makers dalam mengembangkan produk, seperti acara ini dan sesi workshop yang memfasilitasi makers dengan board yang telah disiapkan.

 Peserta kebanyakan adalah mahasiswa

Acara ini merupakan sosialisasi RIoT 2019 dengan menghadirkan sesi seperti seminar, breakout Class, Challenge dan Expo. Acara utamanya sendiri dilaksanakan bulan November.

Peserta dapat mengirimkan produknya yang nanti bersaing dengan peserta lain. Kepoin Instagram riot4id untuk lebih detailnya.
...

Kami harap ada developer dan makers terpilih yang berasal dari Semarang untuk mengikuti acara utama yang dilangsungkan bulan November 2019.

Dengan adanya workshop di hari kedua, ada produk yang dibuat lalu dikompetisikan. Semarang sebagai salah satu kota yang disinggahi tentu sangat diharapkan sekali.

Artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar